Selasa, 15 Januari 2008

tugas wajib menjelang akhir UAS

PERSPEKTIF PERSAMAAN GENDER MENURUT PANDANGAN ISLAM

A. PENGERTIAN JENDER

Kata “jender” berasal dari bahasa inggris, gender, yang berarti “jenis kelamin”. Dalam websterr’s new world dictionary, jender diartikan sebagai “perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku”.
Di dalam women’s studies encyclopedia dijelaskan bahwa jender adalah suatu konsep cultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
H. T. Wilson dalam sex and gender mengartikan jender sebagai suatu dasar untuk menentukan perbedaan sumbangan laki-laki dan perempuan pada kebudayaan dan kehidupan kolektif yang sebagai akibatnya mereka menjadi laki-laki dan perempuan. Elaine showalter mengartikan jender lebih dari sekedar pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi social-budaya. Ia menekankannya sebagai konsep analisis yang dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu.
Meskipun kata gender belum masuk dalam perbendaharaan kamus besar bahasa Indonesia, istilah tersebut sudah lazim digunakan, khususnya di kantor menteri Negara urusan peranan wanita dengan ejaan “jender”. Jender diartikannya sebagai “interpretasi mental dan cultural terhadap perbedaan kelamin yakni laki-laki dan perempuan. Jender biasanya dipergunakan untuk menunjukkan pembagian kerja yang dianggap tepat bagi laki-laki dan perempuan’.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi social-budaya. Jender dalam arti ini mendefinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut non-biologis.

B. JENDER MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Al-Qur’an tidak menceritakan secara kronologis mengenai asal-usul dan proses penciptaan laki-laki dan perempuan. Al-qur’an juga tidak memberikan pembahasan lebih terperinci tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan. Namun tidak berarti al-qur’an tidak mempunyai wawasan tentang jender. Perspektif jender dalam al-qur’an mengacu kepada semangat dan nilai-nilai universal. Adanya kecendrungan pemahaman bahwa konsep-konsep islam banyak memihak kepada jender laki-laki, belum tentu mewakili substansi ajaran al-qur’an.
Al-Qur’an tidak menafikan adanya perbedaan anatomi biologis, tetapi perbedaan ini tidak dijadikan dasar untuk mengistimewakan jenis kelamin yang satu dengan jenis kelamin lainnya. Dasar utama hubungan laki-laki dan perempuan, khususnya pasangan suami-isteri, adalah kedamaian yang penuh rahmat (mawaddah wa rahmah). Ayat-ayat jender memberikan panduan secara umum bagaimana mencapai kualitas individu dan masyarakat yang harmonis. Al-Qur’an tidak memberikan beban jender secara mutlak dan kaku kepada seseorang, tetapi bagaimana agar beban jender itu dapat memudahkan manusia memperoleh tujuan hidup yang mulia, di dunia dan akhirat.
Keterbelakangan sekelompok manusia dari kelompok manusia lainnya menurut al-qur’an, tidak disebabkan oleh factor pemberian dari Tuhan, tetapi disebabkan oleh pilihan manusia itu sendiri. Jadi nasib baik dan nasib buruk manusia tidak terkait dengan factor jenis kelamin.
Adapun prinsip-prinsip kesetaraan jender dalam al-qur’an antara lain mempersamakan kedudukan laki-laki dan perempuan sebagai hamba Tuhan dan sebagai wakil Tuhan di bumi (khalifah Allah), laki-laki dan perempuan diciptakan dari unsure yang sama, lalu keduanya terlibat dalam drama kosmis, ketika Adam dan Hawa sama-sama bersalah yang menyebabkannya jatuh ke bumi. Keduanya sama-sama berpotensi meraih prestasi di bumi, dan sama-sama berpotensi untuk mencapai ridla Tuhan, di dunia dan di akhirat.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Webcam, I hope you enjoy. The address is http://webcam-brasil.blogspot.com. A hug.

Dessy Eka Pratiwi mengatakan...

saya sangat setuju dengan apa yang terdapat dalam blog ini, gender itu hanya di mata Allah, karena sekarang banyak wanita yang Berkarir tetapi mereka sukses untuk membagi kehidupannya secara berimbang.